[dropcap style=”flat”]B[/dropcap]elakangan ini seolah menjadi trend dalam aktifitas saya bertemu sahabat-sahabat baru yang ternyata mereka kenal saya “dari Facebook”. Saat di kampus, singgah di fotocopy, saat belanja di kedai atau supermarket ataupun di beberapa tempat lainnya sering kali ada satu atau dua orang yang lantas menyapa saya. Terakhir pagi ini saya disapa oleh seorang adik junior mahasiswa Fapertapet UIN Suska Riau ketika hendak masuk laboratorium

100 likes copy2

“Bang Adit kan?” Atau dengan ekspresi “Bang Adhitya..?” menyapa saya. Dengan segera saya hentikan sejenak aktfitas saat itu dan balik bertanya. Saya jawab “Iya, maaf abang lupa namanya”. Hehe sekedar alibi saja agar tidak terkesan melupakan, padahal saya benar-benar tidak kenal awalnya. Lalu mereka jawab, “Iya saya si anu..si anu”, saya potong dengan tanya lagi, “sebelumnya kita ketemu dimana ya..? abg lupa”. “Bukan bang, kita baru ketemu, saya kenalnya dari Facebook” jawab mereka. Haha

Saya melalui status ini menyampaikan terimakasih atas kebaikan mereka mau menyapa. Saya senang memiliki banyak sahabat seperti kalian. Saya tidak tahu kalian memandang saya seperti apa, tapi yang jelas saya anggap ini adalah apresiasi atas diri saya. Semoga bermanfaat berkenalan dengan saya.

Saya cukup aneh juga. Saya catat bahwa belakangan ini aktifitas komunikasi saya di telfon seluler lebih banyak (sekitar 50 %) diisi dengan nomor-nomor baru dari orang yang saya tidak kenal sebelumnya. Mereka perkenalkan diri dan menyampaikan maksudnya menghubungi saya. Bertanya ini dan itu, ketika saya tanya dapat nomor saya dari mana mereka pun menjawab. Ada yang dapat dan dikasih rekomendasi dari teman saya si anu dan si anu, ada yang bilang dapat dari facebook atau media sosial lainnya. Saya memang mem-publish nomor kontak di banyak sosial media. Di website pribadi, facebook dan lainnya.

Saya tidak pernah permasalahkan dan tidak sedikitpun keberatan dengan komunikasi yang dibangun. Saya senang membantu kalian semua. Kebanyakan mereka bertanya tentang program-progam yang saya ikuti, ada yang minta tips atau saran, ada yang minta rekomendasi, ada yang minta bantu arahan dsb.

Selama itu sopan, santun dan beretika saya akan tanggapi. Sejauh ini saya catat bahwa komunikasi yang dibangun sangat baik. Melalui ini saya juga sampaikan mohon maaf terkadang saya merasa tidak dapat membantu secara maksimal dikarenakan agenda, atau waktu yang juga terbatas. Tapi saya selalu berniat baik di dalam hati dapat membantu seutuhnya dan sepenuhnya.

Saya alhamdulillah juga sering mendapat bantuan dari banyak orang, mulai dari dukungan moril bahkan bantuan materil. Saya bersyukur atas itu dan sebagai balasnya, saya bersikap baik pula kepada setiap yang meminta bantuan yang secara langsung ataupun tidak. Saya pun ingin bisa membantu secara finansial, tapi itu belum mungkin saya lakukan secara intens. Tapi saya selalu coba dan lakukan sedikit demi sedikit, paling tidak jika memang ada selembar gambar pahlawan kertas biru akan saya kasih dengan senang hati. Semoga ini memupuk jiwa saya dan mengundang rezeki besar bagi saya, hinggapun saya dapat lebih membantu orang banyak. Do’akan saya punya rezeki banyak dan berdamai dengan dinansial, Insya Allah niat saya berbagi akan terus tumbuh.

Terakhir, saya juga sampaikan bahwa saya cukup anti dengan sikap ekslusif. Beberapa orang meng-ekslusifkan diri dalam pergaulan. Belum menjadi apa-apa sudah seperti pejabat kelas atas. Ahh saya tidak ingin begitu, saya ingin bersahabat dengan lebih banyak orang dan berbahagia ditengah mereka.

Salam dari saya,
Adhitya Fernando


Maksud foto:

Mari bergandengan tangan bersama membangun kehidupan yang lebih baik dan lebih sukses