Penelitian di laboratorium

[dropcap style=”light”]S[/dropcap]aya menganjurkan untuk semua sahabat dapat belajar banyak hal dan aktif menggali dari berbagai sumber. Punya ilmu, pengetahuan dan wawasan yang luas. Pengetahuan dan ilmu itu berbeda. Ilmu adalah pengetahuan yang disusun secara sistematis, sehingga bisa dipelajari dan diajarkan kepada orang lain. Orang yang memiliki banyak pengetahuan belum tentu memiliki ilmunya. Orang awam yang suka membaca berita politik belum tentu dia memiliki ilmu politik, begitu juga sebaliknya.

Penelitian di laboratorium

Ilmu, pengetahuan dan wawasan adalah modal berharga untuk kita bisa survive dan melejit dalam urusan apapun. Mencari ilmu dapat dilakukan dengan banyak cara. Zaman teknologi informasi ini, akses informasi sudah begitu luas dan mudah. Sehingga term “Guru” yang masih dianggap adalah seorang yang menjadi pengajar tatap muka menjadi semakin tereduksi. Istilah guru sudah semakin luas dan berkembang.

Di luar sana, banyak akses terhadap pengetahuan, terutama melalui internet. Banyak orang yang mendedikasikan waktu dan pengetahuannya untuk berbagi ilmu. Ada hal menarik, beberapa tahun belakangan ini saya banyak mendapat Guru untuk berbagai hal dan bidang. Salah satu yang sekarang cukup aktif sekarang ini adalah mengenai website. Teman-teman banyak yang bertanya, dari mana hubungannya hingga saya bisa menguasai ilmu mengenai hal tersebut, sementara jejak akademis saya tidak ada berkaitan dengan itu? Saya tersenyum menjawabnya, ya saya memang begitu kadang banyak yang tidak menduga bahwa saya punya ketertarikan dan minat belajar di berbagai hal.

Ditengah aktifitas keseharian saya yang cukup beraneka ragam, mulai dari akademis, organisasi dsb. Saya selalu menyempatkan diri untuk belajar hal-hal baru di luar waktu normal dan itu tidak disangka oleh sebagian teman. Sebelum tidur di waktu normal biasanya saya akan isi dengan membaca buku serta belajar berbagai hal, beragam topik dan tema buku, ini membuat wawasan dan ketertarikan saya menjadi berkembang. Dalam konsep hidup, saya selalu menekankan untuk memiliki identitas berbeda dan menonjol. Apa yang saya dapat banggakan dan apa yang membuat saya menjadi “dicari” dan unggul.

Dalam hal pembelajaran saya mengenai website, adalah seorang Belanda yang aktif berkomunikasi lewat e-mail mengajari saya banyak hal mengenai itu. Saya juga punya rekan-rekan di luar sana tempat saya belajar banyak hal dan berbagi informasi, umunya saya berkomunikasi via email dan social media. Ya mereka adalah Guru-Guru saya.

Banyak juga yang bertanya, dimana dan kepada siapa saya belajar bahasa? Haha itu saya juga punya Gurunya. Buku adalah teman saya untuk itu. Mengenai bahasa, umumnya saya memang cukup jarang mau meladeni teman-teman yang mencoba berkomunikasi dengan Bahasa asing. Mungkin itu yang membuat mereka penasaran. Saya aktif membaca buku, media asing dan berkomunikasi dengan teman-teman overseas dengan bahasa mereka agar tetap terpelihara kemampuan tersebut. Saya masih merasa cukup canggung untuk membiasakan bicara menggunakan bahasa asing dengan teman-teman sesama bangsa, saya kadang merasa tidak enak untuk itu. Sebagai gantinya saya aplikasikan dalam hal-hal lain terkait pembelajaran bahasa tersebut.

Saya mempunyai pandangan bahwa belajar adalah kebutuhan mendasar bagi semua orang. Dengan belajar akan membuat kualitas seseorang menjadi meningkat. Saya senang belajar secara otodidak dan diam-diam.

Saya salut dengan orang-orang yang diluar bidang kajiannya tetapi mampu menguasai berbagai hal lain. Ilmuwan-ilmuwan muslim dahulunya adalah pembelajar yang sangat baik, mereka adalah orang-orang prodigy (cerdas) dan polymath (menguasai banyal hal). Kita juga semesetinya seperti itu, tidak boleh berpuas diri hanya dengan satu kemampuan tertentu. Oleh karena itu, belajarlah berbagai hal dan buat wawasan dalam kehidupan anda semakin luas, niscaya anda akan menemukan suatu kebahagiaan dibaliknya dan semakin haus untuk belajar. Ini yang membuat kita selalu hidup walaupun “Guru” tidak lagi berjumpa tatap muka (sekolah).