Alf laam miim
lima kali aku bermimpi
kali pertama sua Al-Ayyubi
kepadaku ia berwasiat sepenuh hati
cintai Rasulmu
karena itulah senjataku dulu
waktu mengembalikan Al-Aqsha
ke pangkuan agamaku

Kali kedua dua Al-Fatih
kepadaku ia berbisik lirih
cintai rasulmu
karena itulah senjata Al-Ayyubi
yang ku pinjam
kala menaklukkan konstantinopel
di bawah kaki

Kali ketiga sua diponegoro
kepadaku ia berkata purna
cintai rasulmu dan belalah negerimu
karena seperti itulah aku dahulu
melawan kepongahan para kuffar penjajah
yang menginjak-injak
ini pertiwi punya muruah

Kali keempat sua Soedirman
kepadaku ia serius berpesan
teruska perjuanganku
yang belum tertuntaskan
aku ini jenderal santri
darahku darah santri
nyawaku nyawa santri
nafasku nafas santri
lahir dan besarku asuhan kiai
kubela mati-matian Indonesia ini
karena menggenapi pesan baginda Nabi
yang ditancapkan kiaiku ke sanubari

“Insyaflah!
barangsiapa mati
padahal hidupnya
belum pernah berperang
membela keadilan
bahkan hatinya berhasrat perangpun tidak
maka matinya ia
di atas cabang kemunafikan”
Allahu akbar! Allahu akbar!

Kali kelima aku bermimpi
melihat cahaya terang sekali
tak kuat aku memandangnya
hingga pingsanlah aku dibuatnya

Duhai Tuhan
mungkinkah itu cahaya Muhammad
yang ku rindukan siang dan malam?

Duhai Tuhanku
beri aku kekuatan
yang tak kan pernah Engkau berikan
kepada orang sesuah aku di kemudian


 

:: Karya Ust. Rich (Kang Monif, Ph.D)

Dalam buku Rasulullah Business School

rasulullah-business-school