[quote cite=”Adhitya Fernando”]Saya belum puas, impian saya sebenarnya itu menjejakkan kaki di negara Eropa, Jerman. Dan lagi itu adalah keharusan. Sepulang dari Filipina saya langsung bergerak cepat mengolah segala kemungkinan untuk dapat ke Jerman. Saya manfaatkan sebaik-baiknya semangat dan kondisi prima saya mumpung impian baru terwujud. Alhamdulillah akhirnya pun pasport saya dapat stempel imigrasi dari Jerman. Saya sudah sampai di Jerman. Dan singgah ke beberapa negara Eropa lainnya seperti Belanda dan Belgia. Alangkah indahnya hidup ini. [/quote] Adhitya dan Emil

[dropcap size=”4″]S[/dropcap]Senang sekali sepertinya sahabatku Emil Fuadi (Uda Fuad Adja). Beliau malam ini sedang dalam perjalanan menuju daerah di ujung utara pulau Sumatera, Aceh, mengikuti kegiatan PMI (Palang Merah Indonesia). Tadi saya antar beliau ke terminal AKAP untuk selanjutnya berangkat menggunakan bus. Akhirnya keinginannya untuk mengembara kesampaian juga. Betapa riangnya dia saya saksikan berlari menuju bus. Ini adalah kisah yang cukup panjang untuk diurai.

Sahabat saya ini sebenarnya walau bangga dengan saya, tetapi juga ada rasa iri dan keinginan yang sama untuk dapat seperti saya berkelana ke berbegai tempat dan daerah di Indonesia bahkan dunia. Sudah tak terhitung lagi ia ungkapkan keinginannya tersebut dengan cara-cara bermacam ragam, mulai dari terus terang sampai bercanda merendah diri. Itu semangat positif. Sebut saja, sebelumnya saya sudah beberapa kali berhasil menginjakkan kaki di beberapa daerah di Indonesia. Sebelum berangkat malam ini, sahabat saya itu sempat berujar lagi bahwa perjalanannya tidak seperti saya yang sudah merambah manca negara. Saya tegaskan pada dia bahwa saya pun tidak langsung “jreeeng” terbang ke luar.

Saya mulai dari nol juga sahabat. Sebenarnya beliau juga tahu itu. Saya mulai dari mencoba merambah jalan ke event-event lokal di kawasan kampus pada masa-masa awal kuliah. Setelah itu merangsek naik ke arena lokal kota Pekanbaru. Saya giatkan lagi selanjutnya dapat kesempatan ke luar Pekanbaru, bahkan ke luar Riau tetapi masih di Sumatera. Saya tidak berhenti sampai disitu, saya niatkan lagi untuk keluar Sumatera. Akhirnya saya sampai di tanah Jawa. Adalah Himpunan Mahasiswa Islam yang pertama berhasil membawa saya berjalan-jalan di daerah Ibu Kota. Sampai sejauh itu, akses ke luar semakin banyak. Saya mulai semakin sering dapat kesempatan ke luar. Menjelajah ibu kota pun sudah hampir menjadi biasa.

Saya tidak berpuas diri, saya masih menyandang impian untuk ke luar negeri, itu adalah keharusan bagi saya. saya berusaha belajar banyak hal dan mencari tahu berbagai hal berkaitan kesempatan ke luar negeri, persiapan dan berbagai kelengkapan lainnya. Saya investasikan waktu khusus untuk ini. Saya mulai membuat pasport. Cari tahu info pengurusannya, harga dsb. Padalah belum tahu akan digunakan untuk kemana pasport tersebut. Tetapi saya percaya bahwa tugas kita adalah mempersiapkan segala sesuatunya, agar kelak saat kesempatan datang kita akan dengan segera dapat menangkapnya.

Alhasil gayung bersambut. Saya dapat kesempatan untuk menjelajah negara Asia yang sekarang sedang terkena musibah badai. Adalah Filipina negara yang pertama menjadi saksi terwujudnya impian saya. Saat ke Filipina saya dapat bonus mengunjungi Singapura dan berjalan-jalan disana untuk beberapa waktu. Sebuah negara kecil yang menjadi penguasa ekonomi Asia, “..red small dot“, Habibie memberi julukan pada negara yang cuma sebesar Jakarta tersebut. Singapura sepertinya agak kurang senang dengan kepemimpinan Habibie, banyak kepentingan negaranya yang terhambat oleh Habibie.

Saya belum puas, impian saya sebenarnya itu menjejakkan kaki di negara Eropa, Jerman. Dan lagi itu adalah keharusan. Sepulang dari Filipina saya langsung bergerak cepat mengolah segala kemungkinan untuk dapat ke Jerman. Saya manfaatkan sebaik-baiknya semangat dan kondisi prima saya mumpung impian baru terwujud. Alhamdulillah akhirnya pun pasport saya dapat stempel imigrasi dari Jerman. Saya sudah sampai di Jerman. Dan singgah ke beberapa negara Eropa lainnya seperti Belanda dan Belgia. Alangkah indahnya hidup ini. Saya makin bersemangat untuk mewujudkan impian-impian besar lainnya.

Saya ingin hidup dalam dunia impian yang menjadi nyata. Insya Allah saya akan terus bercerita tentang usaha-usaha saya dalam mewujudkan impian. Semoga menjadi hikmah dan pelajaran bagi generasi berikutnya untuk juga dapat semangat berusaha. Saya hampir lupa menceritakan tentang sahabat saya di atas.

Foto di atas adalah foto ketika saya dan sahabat saya berada di Telaga Dewi di puncak Gunung Singgalang. Saya seorang penjelajah dan petualang. Saya senang mencoba hal baru dan selalu bersemangat untuk itu. Teman-teman punya cerita dan keinginan apa? Boleh berbagi di komentar.

Sukses selalu untuk sahabat semuanya..aminn.