welcome-left-image

Travel category

The concept of travel is shaped by things with meaning and love.
welcome-center-image
ABOUT ME

Hi to everyone.
My name is Jessica!

I'am the author of Bjorn. Bjorn is a daily updated blog about travel, inspirations, photographers, illustrators, food lovers and everyday moments from all over the world.

Read more
INSPIRATION

Inspiration category

Coming from two
different cultures has
been instrumental in
how we’ve approached
our design process.

Read more

Most popular posts

Top posts

Article, My Story

Visi melampaui generasi

Mr. Ziegler bilang kepada saya “10 atau 20 tahun lagi harus kamu yang gantian menerima kunjungan mahasiswa ke perusahaanmu”. Dia bercerita bahwa Ziegler, perusahaan besar ini dirintisnya dari kecil, dikembangkannya dari hobinya mengelola produk hutan (pohon), saat akhirnya bisnisnya sukses adalah ketika ia sudah masuk usia senja. Tapi siapa kini yang menikmati? Ya anak-anak dan keluarganya mendapat warisan dari impian dan kegigihan sang kakek. Nah begitu juga dengan kita, kalau tidak kita yang bersemangat saat ini maka siapa lagi yang akan membangun sejarah membanggakan setidaknya pada keluarga sendiri.Sering tidak kita perhatikan keluarga yang dari moyangnya orang berpendidikan tinggi, coba deh lihat anak-anak sampai cucunya biasanya juga adalah orang-orang terpandang yang berpendidikan tinggi. Kakek atau nenek mereka telah memberikan warisan paling berharga pada generasi mereka. Hasil jerih payah dan tekad sang kakek atau nenek yang dulunya gigih memperjuangkan pendidikannya.

Article, My Story

Once upon a time in Yogyakarta: momen LK II HMI

Melihat kembali foto-foto memori membuat saya senyum-senyum sumringah atas apa yang sudah saya lakukan. Termasuk kisah perjalanan di foto ini. Kedatangan saya ke Yogyakarta pertama kali ialah pada tahun 2012 lalu, namun sebenarnya perjalanan ke Yogya ini adalah bonus karena sama sekali tidak direncanakan sebelumnya.

Article, My Story

Ibuku kini orang penting (Teori post-parental women, emansipasi wanita dan analisis kisah Megawati)

Ibu saya memang aktif dan berkiprah sejak dulunya di lingkungan masyarakat, namun kalau saya katakan saat ini Ibu sudah jadi orang penting. Kiprahnya sekarang begitu besar dan semakin terasa. Beliau dipanggil kesana kesini untuk membangun bersama masyarakat. Saya merasa bangga, sekaligus kadang saya merasa lucu dan tergelitik dengan curhat-curhat ibu saya yang begitu jelasnya ia menceritakan bagaimana kiprahnya saat ini.

Article, Re-blogged

Saran fotografi untuk Ibu Anie Yudhoyono

Kakak saya seorang penggila fotografi. Tadi sore dia, dan teman-temannya yang juga gemar fotografi, menelurkan banyak ide keren sebagai ekspresi dari dukungan mereka terhadap hobi Ibu. Mereka bangga punya Ibu Negara yang cinta fotografi. Izinkan saya untuk meneruskan ide mereka dalam bentuk tulisan, kayaknya dari mereka belum ada deh yang sampaikan hal ini ke Ibu. Mereka mungkin malas tulis surat ke Ibu karena mereka terbiasa bicara pakai gambar, bukan pakai tulisan, yahh….. Namanya juga fotografer, Ibu paham ?

Article, Re-blogged

Tamparan Habibie bagi bangsa Indonesia

Sudah membaca buku kisah “Ainun dan Habibie” atau bahkan sudah menonton filmnya? Mungkin kebanyakan anda lebih tertarik dan tersentuh dengan kisah romantis kesetiaan sepasang suami istri, namun justru yang saya rasakan di sepanjang tulisan dalam buku dan film, adalah sebuah pertunjukan “peperangan” dari seorang anak bangsa kepada kebijakan pemerintahnya yang tidak berdaulat dan “tamparan” bagi budaya bangsanya yang tidak mandiri di atas tanah airnya sendiri.

Article, My Story

Nasihat dari Ketua Umum Pengurus Besar HMI (PB HMI)

Kanda Arief menyebutkan dalam sambutannya bahwa dulu Cak Nur pernah mengatakan bahwa “Aktivis itu akan menuai hasil perjuangannya idealnya dalam kurun waktu 10 tahun mendatang”, itu berdasarkan proses yang ideal tambahnya. Tetapi jika dibarengi dengan akselerasi yang baik dan optimal maka hasil perjuangannya bukan tidak mungkin diperoleh dalam waktu yang lebih cepat. Namun fenomena yang terjadi saat ini adalah para aktivis cepat terlena dan sangat oportunis, aktivis bergerak karena ada manfaat bagi dirinya dan manfaat yang dimaksud sudah bergeser dengan sangat prinsipil. Bergerak karena ada keuntungan materi, dimobilisasi karena ada uang. Bahkan banyak juga aktivis yang akhirnya menyerah karena berfikir tidak ada hasil yang diperolehnnya melainkan hanya aktifitas yang sia-sia belaka. Ini sungguh sangat salah kaprah.

Close