Riwayat Organisasi dan Komunitas

[dropcap style=”flat”]A[/dropcap]dhitya mulai belajar berorganisasi sejak dari Sekolah Dasar (SD). Saat itu ia mendapat amanah sebagai ketua kelas. Meskipun bukan jabatan formal, namun bisa dikatakan itulah awal berkembanganya naluri kepemimpinan dan aktivitas sosialnya. Ketika di SMP, Adhitya tidak pernah berkecimpung di organisasi. Selanjutnya, riwayat ini akan disusun mulai dari masa SMA.

[carousel source=”media: 4483,4482,4481,4480,4479,4478,4477,4470,4471,4472,4473,4474,4475,4476,4469,4468,4467,4466,4465,4464,4463,4456,4457,4458,4459,4460,4461,4462,4455,4454,4453,4452,4451,4450,4449,4442,4443,4444,4445,4446,4447,4448,4434,4435,4437,4438,4439,4440,4441,4433,4432,4431,4430,4429,4428,4427,4420,4421,4422,4423,4424,4425,4426,4412,4411,4408,4407,4406,4401,4394,4391″ limit=”50″ link=”image” width=”700″ height=”140″ responsive=”no” items=”5″ scroll=”3″ title=”no”]

ORGANISASI DI SMA

  1. OSIS SMA N 3 MANDAU

SMA N 3 Mandau

Foto 1. Gerbang depan SMA N 3 Mandau

Adhitya pernah menjadi pengurus OSIS pada saat duduk di kelas 2 SMA. Ia menjabat sebagai anggota bidang keagamaan. Adhitya melaksanakan tugasnya seperti mengabarkan berita-berita keagamaan ke kelas-kelas. Pada tahun itu juga, OSIS mengadakan Pentas Seni (PENSI), dan Adhitya terlibat di dalam kepanitiaan.

Adhitya tidak meneruskan keanggotannya sampai akhir periode kepengurusan karena ia memilih bergabung dengan grup Drumband.

  1. DRUMBAND SMA N 3 MANDAU

Adhitya saat di grup drumband

Foto 2. Adhitya saat di grup drumband. Foto sebelum pertunjukan di Bengkalis.

Keanggotaan Adhitya di grup Drumband SMA N 3 Mandau terjadi pada tahun kedua pendidikannya, tepatnya tahun 2003. Ia sempat mendaftar di tahun pertama, namun belum berhasil lulus. Bergabungnya Adhitya terjadi berkat bantuan temannya Feri Anggriawan yang sudah lebih dahulu bergabung disana. Feri memberi rekomendasi agar Adhitya direkrut menjadi anggota tambahan, yang memang saat itu diperlukan untuk beberapa agenda besar yang akan dijalani grup Drumband SMA N 3 Mandau.

Diantara agenda-agenda tersebut adalah undangan mengisi pertunjukan Drumband pada pembukaan Pekan Olahraga Daerah (PORDA) di Bengkalis, festival Drumband di kantor camat Mandau dan kantor camat Pinggir. Adhitya bergabung di Drumband sampai akhir masa sekolahnya.

  1. TIM BASKET SMA N 3 MANDAU

Adhitya bersama teman-temannya di Cruzer

Foto 3. Adhitya bersama teman-temannya di Cruzer

Hobi bermain basket, Adhitya bergabung dengan tim basket sekolah. Ia meluangkan waktunya beberapa kali dalam seminggu untuk berlatih di lapangan basket sekolah setiap sore. Selain itu, ia juga rutin berlatih di hari minggu pagi. Adhitya juga sering mengikuti kompetisi basket antar-sekolah mewakili SMA N 3 Mandau.

  1. CRUZER – KOMUNITAS MOTOR

Mengisi waktu luangnya, sembari memperluas jaringan pertemanan, Adhitya bergabung menjadi anggota sebuah komunitas motor bernama Cruzer. Komunitas ini didirikan oleh Arif Wiyuda, teman dekat rumahnya. Cruzer berisikan pelajar lintas sekolah di sekitaran kota Duri, diantaranya SMA N 3 Mandau, SMA N 3 dan SMA Cendana. Adhitya sempat intens mengikuti kegiatan kumpul-kumpul sore bersama teman-temannya di Cruzer.


ORGANISASI DI KAMPUS

  1. HMJ PENDIDIKAN KIMIA

Adhitya bersama teman-teman HMJ PKA seusai seminar halal-haram

Foto 4. Adhitya bersama teman-teman HMJ PKA seusai seminar halal-haram

Hasratnya untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan sudah dimulai sejak tahun pertama masa kuliah. Tepatnya pada bulan Desember 2009, ia diberi amanah sebagai Sekretaris Umum Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia (HMJ-PKA).

Adhitya terlibat aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan dan program kerja organisasi, diantaranya adalah menjadi ketua penyambutan mahasiswa baru pendidikan kimia dan menjadi ketua acara Kimia Fair. Amanah organisasi ia selesaikan dengan baik selama lebih kurang satu tahun lamanya.

Adhitya bersama delegasi UIN di Muswil Imakipsi

Foto 5. Adhitya bersama delegasi UIN di Muswil Imakipsi

Saat di HMJ, Adhitya mendapat kesempatan untuk mengikuti Musyawarah Wilayah (MUSWIL) Ikatan Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Seluruh Indonesia (IMAKIPSI) yang diselenggarakan di Universitas Bengkulu, provinsi Bengkulu. Ia berangkat bersama ketua HMJ Saudara Sabar Sutrisno, bersamanya juga turut serta perwakilan HMJ lainnya di lingkungan fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

Adhitya di kotak suara saat pemilihan ketua HMJ

Foto 6. Adhitya di kotak suara saat pemilihan ketua HMJ

Di tahun berikutnya, ia maju dalam bursa pemilihan calon ketua dan wakil  ketua HMJ periode 2010/2011. Ia mendaulat adik kelas bernama Yongki Wiradinata sebagai wakilnya. Hanya ada dua pasang calon ketika itu. Saingannya adalah teman satu pengurusan HMJ, Saudara Akmaluddin, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil ketua HMJ. Adhitya cukup gencar melakukan kampanye ke kelas-kelas hingga tiba hari pemilihan. Namun sayang, ia gagal, perolehan suaranya terpaut 50-an suara dibanding pasangan Akmaluddin.

Saat itu, Akmal sempat memintanya untuk kembali menjadi pengurus HMJ bersamanya, namun ia menolak dengan alasan ingin mendapat pengalaman yang lebih tinggi. Oleh karena itu, Akmal memberinya rekomendasi untuk menjadi pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang saat itu sedang melakukan perekrutan pengurus.

  1. IMAKIPSI KORWIL SUMATERA

Adhitya bersama teman-teman Imakipsi di kediaman Bung Karno

Foto 7. Adhitya bersama teman-teman Imakipsi di kediaman Bung Karno

Di dalah Muswil yang diselenggarakan di universitas Bengkulu tersebut, Adhitya sempat ditunjuk menjadi pengurus IMAKIPSI perwakilan UIN Suska Riau. Namun, amanah ini tidak berjalan dengan baik dikarenakan keterbatasan komunikasi. Di masa kepengurusan BEM Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Adhitya kembali terlibat dalam kegiatan IMAKIPSI, yaitu Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) yang dilaksanakan di UIN Suska Riau. Rakerda ini mengangkat tema Ketika Pendidikan Tidak Sampai ke Pelosok Negeri.

  1. GREEN STUDENT JOURNALIST (GSJ)

Adhitya bersama teman-teman GSJ

Foto 8. Adhitya bersama teman-teman GSJ

Di sekitar pertengahan periode kepengurusan HMJ Pendidikan Kimia, Adhitya bergabung dengan Green Student Journalist (GSJ)  sebuah komunitas jurnalis mahasiswa di bidang lingkungan yang dikelola oleh Riau Pos Grup, koran terbesar di Riau. Adhitya cukup rutin menyumbangkan liputan-liputan lingkungan yang kemudian tampil di koran Riau Pos. GSJ memiliki kolom tersendiri di koran ini. Adhitya pernah mengundang Pembina GSJ, kak Andi Noviriyanti, sebagai pemateri seminar tentang lingkungan dan gerakan environmentalisme yang diselenggarakan oleh HMJ Pendidikan Kimia di gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) UIN Suska Riau.

Adhitya cukup aktif menghadiri kegiatan dan rapat-rapat kerja GSJ yang diselenggarakan di gedung Riau Pos jalan HR Soebrantas, Pekanbaru. Kegiatan-kegiatan GSJ saat itu seperti pelatihan jurnalistik lingkungan dan pembahasan berita mingguan, bersih-bersih lingkungan dan penanaman pohon. Selanjutnya intensitas keikutsertaan Adhitya di kegiatan GSJ terus berkurang, disebabkan oleh benturan agenda. Namun, Adhitya tetap menjalin komunikasi dengan pengurus, dan secara berkala menyumbangkan tulisannya.

  1. BEM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Adhitya saat pelantikan BEM FTK

Foto 9. Adhitya saat pelantikan BEM FTK

Adhitya menjabat sebagai staff Hubungan Masyarakat (Humas) di kepengurusan BEM FTK periode 2010-2011. Organisasi ini dinahkodai oleh saudara Dino Irawan dan Saudara Syawal Erman sebagai ketua dan wakil ketua. Disini, sama seperti saat di HMJ, Adhitya juga aktif terlibat dalam kegiatan-kegiatan BEM, seperti saat Penanaman Nilai Dasar Keagamaan (PNDK) mahasiswa baru, seminar hingga rapat kerja daerah Ikatan Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IMAKIPSI) yang saat itu diselenggarakan di UIN Suska Riau. Di tahun 2010, Adhitya menjadi sekretaris panitia Ta’aruf mahasiswa baru fakultas Tarbiyah dan Keguruan, bersama Abdul Latif sebagai ketua panitia.

Adhitya juga sempat mewakili BEM FTK dalam kontes website organisasi yang diselenggarakan oleh Pusat Komputer (PUSKOM) UIN Suska Riau. Website ini digunakan sebagai media publikasi kegiatan dan informasi BEM FTK. Selain itu, Adhitya juga terlibat dalam memprakarsai buletin BEM FTK. Bidang Humas ini dikoordinatori oleh Wiwit Agustriono.

  1. IPMKB PEKANBARU

Adhitya saat pelantikan pengurus IPMKB

Foto 10. Adhitya saat pelantikan pengurus IPMKB

Bulan Mei 2010, Adhitya mengikuti pelantikan pengurus Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bengkalis (IPMKB) periode 2010-2012 di gedung Juang 45, Pekanbaru. Adhitya menjabat sebagai staf keagamaan dengan Riki Sutrisno, temannya di kepengurusan BEM FTK, sebagai ketua bidang. Karena keterbatasan gerak dan terkendala agenda lainnya, jabatan ini tidak terlaksana dengan baik.

  1. HMI KOMISARIAT TAKESI UIN SUSKA RIAU

Adhitya saat mengikuti LK I HMI

Foto 11. Adhitya saat mengikuti LK I HMI

Bergabungnya Adhitya dengan Himpunan Mahasiswa Islam memberikan pengaruh besar pada peningkatan kemampuan berorganisasi dan orientasi kemahasiswaannya. Adhitya mengikuti Latihan Kader I (LK I) HMI pada bulan Desember 2010. LK tersebut diselenggarakan oleh HMI Komisariat Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial (FEKONSOS) UIN Suska Riau di aula Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) provisi Riau. Adalah Nanda Sonefil, pengurus HMI Komisariat Fekonsos, yang juga teman sekamar Adhitya yang mengajaknya bergabung dengan organisasi mahasiswa tertua dan terbesar se-Indonesia ini (sejak tahun 1947). Bersama Adhitya, juga bergabung sejumlah teman-teman asrama tempat tinggalnya seperti Hendra, Satria Budi, Nursalim, dan Romaito Azhar.

Selesai mengikuti rangkaian prosesi penerimaan anggota baru (LK dan follow up), Adhitya kembali ke komisariat asalnya yaitu HMI Komisariat Fakultas Tarbiyah dan Keguruan & Fakultas Psikologi (TAKESI). Adhitya dilantik menjadi pengurus HMI Komisariat Takesi periode 2011/2012 dibawah kepemimpian Saudara Muhammad Fadhilah. Adhitya menjabat sebagai ketua bidang Penelitian, Pengembangan dan Pembinaan Anggota (P3A). Di masa kepengurusannya, Adhitya aktif menggelar kegiatan organisasi seperti diskusi lintas komisariat, kegiatan Masa Perkenalan Calon Anggota (MAPERCA) dan Latihan Kader I.

Adhitya bersama teman-teman LK II di Cilegon

Foto 12. Adhitya bersama teman-teman LK II di Cilegon

Guna memperdalam pengetahuannya tentang HMI, Adhitya berangkat ke Cilegon, Provinsi Banten untuk mengikuti Latihan Kader II tingkat nasional (Intermediate Training) pada bulan Juli 2012. LK ini diselenggarakan oleh HMI Cabang Cilegon, dan diikuti oleh perwakilan HMI Cabang seluruh Indonesia. Diantara teman-teman LK Adhitya saat itu adalah Imam Ismail dari HMI Cabang Sidrap, Syahrir Parinduri dari HMI Cabang Medan, Muktamar Umakapa dari HMI Cabang Makassar, Raldin dari HMI Cabang Kendari, dan Agus Wirabowo dan Cahya Sumirat dari HMI Cabang Batam. Adhitya mengajukan makalah berjudul Mengawal Demokratisasi Indonesia. Di akhir kegiatan, Adhitya mendapat predikat sebagai peserta terbaik tiga besar.

Selesai mengikuti LK II, Adhitya tidak langsung pulang ke Pekanbaru. Ia bersama Agus Wirabowo, Cahya Sumirat, Syahrir Parinduri dan Imam Ismail bertandang ke Jakarta untuk mengunjungi Pengurus Besar HMI yang saat itu masih berkantor di jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat (Sekarang di jalan Sultan Agung, Jakarta). Selain itu, Adhitya juga berangkat ke Yogyakarta bersama Agus dan Cahya untuk berziarah ke makam Lafran Pane (Pendiri HMI). Makam Lafran Pane berada satu komplek dengan makam KH. Ahmad Dahlan.

Adhitya di salah satu diskusi HMI

Foto 13. Adhitya di diskusi HMI

Dari Yogyakarta, Adhitya kembali ke Jakarta dan tinggal bersama kakanda Supriyanto (Demisioner Ketua Umum BADKO HMI Riau-Kepri), yang saat itu sedang melakukan penelitian untuk thesis S2-nya. Saat itu bulan Ramadhan, Adhitya sempat mengahadiri acara buka puasa bersama KAHMI yang diselenggarakan di rumah kakanda Akbar Tandjung. Adhitya pulang ke Pekanbaru beberapa hari menjelang lebaran.

Sepulang dari Jakarta, HMI Komisariat Takesi mengadakan Rapat Anggota Komisariat (RAK) untuk pertanggung jawaban pengurus dan pemilihan ketua umum baru. Adhitya saat itu diminta untuk memimpin komisariat, namun dengan berbagai pertimbangan, ia pun menolaknya. Ia lebih mempercayakan kepemimpinan kepada anggota lain yang memiliki waktu berproses yang cukup panjang. Akhirnya, RAK mengesahkan Saudari Romi Iklima menjadi formatur (Ketua Umum).

  1. BEM UIN SUSKA RIAU

Adhitya bersama teman-temannya pengurus BEM UIN Suska Riau

Foto 14. Adhitya bersama teman-temannya pengurus BEM UIN Suska Riau

Adhitya melanjutkan karir organisasinya di badan eksekutif. Di tahun 2012, ia bergabung dengan BEM UIN Suska Riau kepengurusan tahun 2012/2013 dibawah kepemimpinan atasannya saat di BEM FTK, yaitu Dino Irawan. Dino memenangkan Pemilihan Raya Mahasiswa (PEMIRA) bersama Saudara Dasuki sebagai wakilnya. Adhitya diamanahi sebagai kepala divisi Kewirausahaan, di biro Kewirausahaan dan Kemitraan (KwKm)―setingkat kementerian BEM.

Bersama Ristiono, Hanif Muslim, Randi Satria dan Widya Savitri Diana di biro ini, Adhitya aktif mengadakan kegiatan diskusi kewirausahaan, seminar, salah satunya dengan mengundang Bapak Hartono (Pemilik Zanafa dan Pembantu Dekan FTK saat itu). Namun, secara keseluruhan program-program kerja biro tidak berjalan begitu baik. Ada beberapa program kerja yang tidak terlaksana seperti SUSKAPreneur Academy dan SUSKAPreneur Awards, dan pembuatan Pojok Usaha Mahasiswa (PUM).

Adhitya turut aktif membantu berbagai kegiatan lain dari kementerian BEM seperti pengumpulan dana amal untuk Palestina oleh Kementerian Agama, Olimpiade UIN oleh Kemenpora dan UIN Suska Mengajar oleh Kemensospol.

Adhitya saat presentasi di rapat BEM

Foto 15. Adhitya saat presentasi di rapat BEM

Di tahun-tahun kepengurusan BEM ini, Adhitya harus beberapa kali meninggalkan tugasnya karena keikutsertaannya dalam pertukaran pelajar, diantaranya Indonesian-German Summer School 2012 di Indonesia, ASEANPreneurs Youth Leaders Exchange 2013 di Filipina dan Indonesian German Summer School 2013 di Jerman. Sepulang dari student exchange, Adhitya menggandeng kemitraan BEM untuk mengadakan seminar tentang program pertukaran pelajar dan kuliah di luar negeri berjudul Seize the opportunity to study abroad and international programme. Saat itu, Adhitya menjadi ketua panitia acara.

Di akhir kepengurusan BEM, Adhitya sempat dijagokan menjadi kandidat ketua BEM berikutnya. Ia sebenarnya pun menginginkan, namun menimbang masa studinya yang sudah terlalu lama, akhirnya ia pun memilih untuk tidak maju. Ia memberikan dukungan kepada pasangan Ridho Zahnan dan Imam Mustaqim, namun sayang pasangan ini kalah di Pemilihan Raya saat itu.

  1. IMKM PEKANBARU

Adhitya saat pelantikan pengurus IMKM

Foto 16. Adhitya saat pelantikan pengurus IMKM

Ikatan Mahasiswa Kecamatan Mandau atau disingkat IMKM adalah sebuah organisasi yang didirikan oleh Adhitya bersama 8 orang teman-temannya saat kuliah di Pekanbaru. Pemilik ide untuk mendirikan organisasi ini adalah Nanda Sonefil, lalu sebagai teman sekamar, beliau menyampaikan aspirasinya kepada Adhitya. Ia pun setuju dan bersedia mewujudkannya. Selanjutnya gagasan ini pun diapresiasi oleh Saudara Tata Haira (Mahasiswa UIR), Syafei (Mahasiswa UR), Saudara Bayu Defrianto (Mahasiswa UIR), dan Saudara Aswadi (Mahasiswa UIN).

Pada tanggal 17 Juli 2010, nama organisasi ini sempat berubah menjadi IPMKM, dengan P mewakili pelajar. Di hari-hari berikutnya, semakin banyak mahasiswa menerima gagasan organisasi ini, maka bergabunglah Sadri Miharni (Mahasiswa UIN), Arif Wiyuda (Mahasiswa UR), Sarah (Mahasiswa UR) dan Feri Anggriawan (Mahasiswa UIR). Pada tanggal 25 Juni 2011, nama organisasi dikembalikan menjadi IMKM.

Adhitya berfoto bersama pengurus IMKM dan camat Mandau

Foto 17. Adhitya berfoto bersama pengurus IMKM dan camat Mandau

Sekitar 2 tahun kemudian, tepatnya tanggal 20 Januari 2013, akhirnya organisasi ini resmi terbentuk. Bapak Camat Mandau, Drs, Hasan Basri langsung meresmikan dan melantik pengurus perdana yang berlangsung di Hotel Mona Plaza, Pekanbaru. Saudara Sadri Miharni menjabat sebagai ketua umum, Nanda Sonefil sebagai Sekretaris Umum dan Adhitya Fernando sebagai ketua bidang eksternal. Adhitya sekaligus menjabat sebagai ketua panitia acara pelantikan saat itu.

IMKM mempunyai visi menjadikan mahasiswa Mandau yang handal dalam akademis dan IPTEK serta sebagai motor penggerak perubahan demi terciptanya tatanan masyarakat yang lebih baik.

Satu tahun berjalan kepengurusan, maka dipilihlah pengurus baru. Saudara Fauzan Suhandar terpilih menjadi ketua umum dan dilantik langsung oleh Camat Mandau di gedung Bathin Betuah Kecamatan Mandau pada tanggal 8 Agustus 2014. Adhitya, Nanda dan beberapa orang lainnya menjadi Dewan Pembina.

  1. HMI CABANG PEKANBARU

Adhitya bersama formatur terpilih di konfercab XXXI

Foto 18. Adhitya bersama formatur terpilih di konfercab XXXI

Pada bulan Maret 2013, diselenggarakan KONFERCAB HMI KE-XXXI di gedung Pusat Kegiatan (PUSGIT) HMI Jalan Soekarno Hatta, Pekanbaru. Adhitya menjadi salah satu utusan penuh dari HMI Komisariat Takesi dalam agenda tersebut. Konfercab tersebut membahas Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) kepengurusan Saudara Dani Suhlika, dan semua hal strategis mengenai pengembangan organisasi. Kegiatan ini berlangsung kondusif dan demokratis, meski sempat terjadi beberapa kegaduhan yang menyebabkan forum harus diskor untuk beberapa waktu.

Sampai pada pleno 4 atau pemilihan ketua umum, maju tiga orang kandidat, mereka diantaranya adalah Saudara Ary Nugraha, Saudara Ahmad Siregar dan Saudara Tata Haira. Setelah melalui agenda pemilihan voting yang cukup alot dengan tiga kali putaran. Terpilihlah saudara Ary Nugraha menjadi formatur (ketua umum), dan beliau berwenang melakukan penyusunan kepengurusan. Adhitya masuk menjadi pengurus dengan rekomendasi dari HMI Komisariat Takesi, dan setelah melalui fit and proper test.

Adhitya menjadi panitia LK III Badko HMI Riau Kepri

Foto 19. Adhitya menjadi panitia LK III Badko HMI Riau Kepri

Beberapa waktu berjalan, kepengurusan telah tersusun dan tinggal mengajukan permohonan Surat Keputusan (SK) dan pelantikan kepada Pengurus Besar (PB) HMI di Jakarta. Namun, petaka muncul tidak diharapkan. Konflik internal terjadi. Salah seorang kandidat yang tidak terpilih, yaitu Saudara Ahmad Siregar membentuk kepengurusan tandingan (dualisme). Beliau merusak tatanan yang sudah ada dan amanat syah dari Konfercab. Ahmad melakukan politik busuk dengan PB sehingga ia diakui sebagai formatur syah, mengabaikan Ary Nugraha yang secara de facto terpilih menjadi formatur. Ahmad pun dilantik oleh PB, namun pelantikan itu diwarnai kericuhan dengan penyerangan acara oleh pihak-pihak yang pro-amanat kongres.

Menyikapi keadaan seperti itu, Adhitya tidak mengambil langkah mundur. Ia tetap melakukan kerja-kerja organisasi dengan mensuskseskan acara-acara komisariat, dan termasuk acara-acara BADKO HMI.

Keadaan tidak kondusif ini berjalan hampir satu tahun. Sampai pada akhirnya, di sekitar akhir tahun 2014 kedua pihak dapat dimediasi dan dipersatukan. Mediasi tersebut menghasilkan kesepakatan islah dan konfercab baru. Pada Konfercab yang dilaksanakan beberapa waktu kemudia, terpilih saudara Syuib Idris sebagai ketua umum.

  1. TURUN TANGAN PEKANBARU

Adhitya bersama beberapa anggota Turun Tangan Pekanbaru

Foto 20. Adhitya bersama beberapa anggota Turun Tangan Pekanbaru

Turun Tangan merupakan platform gerakan sosial dan politik yang digagas oleh Anies Baswedan (Peserta konvensi partai Demokrat tahun 2014 yang kini menjabat sebagai Menteri Pendidikan RI). Pertemuan perdana Turun Tangan dilaksanakan pada tanggal 2 November 2013 di Jakarta Selatan. Adhitya terpilih menjadi ketua (koordinator) Turun Tangan Pekanbaru pada bulan Desember 2013, saat kunjungan Anies Baswedan ke Pekanbaru.

Turun Tangan mengajak anak-anak muda untuk turut aktif dan peduli pada masalah-masalah sosial dan politik. Gerakan ini mendorong orang-orang baik untuk terlibat dalam politik, yang selama ini dipersepsikan sebagai arena yang kotor oleh mayoritas orang. Sementara, Negara ini memerlukan orang-orang yang berintegritas untuk mengurus segala persoalan bangsa. Gerakan ini mengajak semua orang untuk optimis melihat masa depan bangsa. Turun Tangan berkeyakinan bahwa kejahatan berkembang bukan karena banyaknya orang jahat, namun karena orang-orang baik diam dan mendiamkan.

Adhitya bersama teman-teman Turunn Tangan di konvensi partai Demokrat

Foto 21. Adhitya bersama teman-teman Turunn Tangan di konvensi partai Demokrat

Pada bulan Maret 2013, Adhitya diundang untuk menghadiri workshop relawan Turun Tangan di SCBD Jakarta. Ia berangkat bersama Rafzamzali dan Andi, sesama perwakilan Pekanbaru. Dalam agenda tersebut, relawan juga dibawa menghadiri acara konvensi partai Demokrat yang diselenggarakan di Bogor, yang juga saat itu dihadiri oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Gerakan Turun Tangan tidak berhenti sekalipun Anies Baswedan tidak terpilih sebagai pemenang konvensi, dan juga tidak maju sebagai presiden pada pemilihan umum 2014. Relawan yang sudah tersebar di berbagai penjuru daerah di Indonesia, dan sudah membentuk tim yang solid tetap bergerak menginisiasi dan melakukan kegiatan-kegiatan produktif. Turun Tangan Pekanbaru dibawah komando Adhitya melakukan kegiatan-kegiatan seperti kampanye politik bersih di CFD Pekanbaru (Saat itu masih diperbolehkan), pembuatan biopori sekolah, aksi solidaritas kepedulian terhadap masalah kabut asap yang terjadi di Pekanbaru, membentuk relawan mengajar dsb.


[carousel source=”media: 4483,4482,4481,4480,4479,4478,4477,4470,4471,4472,4473,4474,4475,4476,4469,4468,4467,4466,4465,4464,4463,4456,4457,4458,4459,4460,4461,4462,4455,4454,4453,4452,4451,4450,4449,4442,4443,4444,4445,4446,4447,4448,4434,4435,4437,4438,4439,4440,4441,4433,4432,4431,4430,4429,4428,4427,4420,4421,4422,4423,4424,4425,4426,4412,4411,4408,4407,4406,4401,4394,4391″ limit=”50″ link=”image” width=”700″ height=”140″ responsive=”no” items=”5″ scroll=”3″ title=”no”]

***

To be continued

What do you think? Leave your comment.

Loading Facebook Comments ...
Loading Disqus Comments ...

Leave a Reply

Your email address will not be published.

eight + eighteen =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Close