Adhitya & Yuspa

[quote cite=”Adhitya Fernando”]Adalah bukan sebuah rekayasa, semua adalah kebetulan yang ‘terencana’ oleh sang Maha Kuasa. Tribun Tribunners Pekanbaru (Tribun Pekanbaru) memberikan redaksi yang sama. Yuspa Yuspa Rizal ingin ke Amerika dan Adhitya Fernando ingin ke Jerman. Semoga ini akan menjadi nyata. #kuliah[/quote]

Adhitya & Yuspa

[dropcap style=”flat”]Y[/dropcap]adalah sahabat saya. Pertama berkenalan seingat saya diawali ketika saya dapat berita bahwa beliau terpilih menjadi peserta pada Indonesia English Language Program (IELSP) ke Amerika tahun 2011 lalu. Sebelumnya saya juga sudah akrab mendengar namanya saat masih aktif berorganisasi di kampus. Yuspa Rizal saat itu menjabat sebagai wakil ketua di Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Bahasa Inggris di Fakultas Tarbiyah & Keguruan UIN Suska Riau di mana beliau sukses meraih gelar sarjana disana. Sementara saya saat itu aktif di BEM Fakultas Tarbiyah & Keguruan.

Selain itu, saya juga mendengar nama Yuspa Rizal ketika beliau mengikuti seleksi Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh PCMI dan Dispora Provinsi Riau. Sayang, saat itu beliau tidak berhasil lolos menjadi peserta pada program tersebut. Sama halnya dengan saya, tahun 2011 saya mencoba program yang sama dan mengalami nasib yang serupa. Mungkin kegagalan ini menjadi latar belakang yang mendorong kami untuk giat berusaha mengejar asa mencari kesempatan belajar dan mengunjungi dunia di luar sana.

Yuspa ke Amerika
Saya tertarik dengan program IELSP, usut diusut ternyata sudah ada beberapa mahasiswa UIN Suska yang sukses menjadi peserta dan berangkat ke Amerika. Saya kaget bukan kepalang ketika mendengar kabar beliau lolos seleks IELSP dan berangkat ke Amerika pada tahun 2011. Saya fikir kegegalan di PPAN membuatnya jera. Ternyata diam-diam dia gigih berusaha untuk mencoba peruntungan terbaiknya. Saya yang ketika itu mengingkan kesempatan yang sama, menjadi termotivasi jua untuk giat dan kembali gigih berusaha.

Ikut Summer School Indonesia-Jerman
Jujur saja, secara tidak langsung saya banyak mendapat motivasi dan inspirasi dari Yuspa Rizal. Tidak mau ketinggalan, akhirnya Tuhan memberikan kesempatan yang juga cukup bergengsi kepada saya. Saya berhasil mengikuti program Indonesian-German Intercultural Summer School pada tahun 2012. Eiits, ini program dilaksanakan di Indonesia. Bukan di Jerman. Saya ketinggalan kereta dari Yuspa, dia sudah duluan ke Mancanegara. Walau demikian, jejak saya seolah mengikuti Yuspa.

Terlibat dalam seminar
Sepulang dari program Summer School, saya berinisiatif untuk mengadakan sebuah seminar tentang peluang mendapatkan kesempatan belajar dan mengikuti kegiatan kerjasama ke luar negeri. Tepatnya “Seize the opportunity to study abroad and join international cooperation program”. Seminar ini merupakan gagasan saya yang dikombinasi dengan inisiatif Bapak Promadi, wakil rektor III UIN Suska Riau ketika itu. Beliau bermaksud untuk mengadakan penyambutan beberapa orang dosen yang baru saja pulang belajar dari luar negeri dan saya kombinasikan dengan ide untuk mengundang mahasiswa UIN Suska yang juga sempat mengenyam kesempatan belajar di luar negeri. Adalah Yuspa Rizal, salah satu mahasiswa yang saya undang menjadi pemateri pada seminar tersebut, bersama bang Boby Satria (Faste UIN Suska, Alumni IELSP). Saya juga sempat mengundang bang Chandra Alfindodes (FTK UIN Suska, alumni PPAN), namun beliau tidak bisa memberikan presentasinya pada seminar tersebut karena ada agenda lain pada saat yang sama. Seminar ini juga diisi oleh teman mahasiswa Summer School lainnya seperti Intan Septia Latifa dan Syamsuddin Muhammad. Sementara saya berada pada posisi ketua panitia acara. Saya wujudkan agenda ini kerja sama dengan biro kewirausaah dan kemitraan BEM UIN Suska yang ketika itu juga saya yang menjabat sebagai kepala divisi disana.

Kesempatan ke Filipina
Ini bagian saya. Sementara Yuspa sudah berhasil meraih impiannya (Amerika) pada tahun 2011. Saya dikasih Tuhan kesempatan pada tahun berikutnya, saya berhasil merambah Asia, yakni ke Filipina pada tahun 2012. Horee..saya begitu girang akhirnya saya dapat menaklukkan ketidakmungkinan dengan usaha dan do’a.

Yuspa ke China
Pernah gagal beberapa kali di PPAN ternyata Yuspa tidak menyerah. Tahun 2013 dia coba lagi peruntungannya melalui PPAN. Saya sempat melihat aksi beliau ketika seleksi di atraksi culture performance. Dengan penuh keyakinan dia tampak serius membuktikan dirinya layak untuk terpilih pada seleksi kali ini. Ya terang saja, beliau lolos seleksi dan menjadi peserta PPAN ke China dan berangkat pada tahun yang sama. Hohoho…Yuspa sudah dua! Saya ingat sekali, sebelum akhirnya menjalani seleksi PPAN 2013 saya sempat berkomunikasi dengannya dan bertanya perihal apakah dia akan ikut lagi tahun ini. Beliau jawab dengan penuh percaya diri melalui pesan singkat (sms). Dari sana saya sudah melihat aura keberhasilannya. Sementara saya sendiri katakan padanya bahwa saya belum akan mencoba lagi tahun ini. Semoga keberuntungan lain ada pada saya.

Adhitya ke Jerman
Saya benar-benar iri dengan Yuspa, dia sudah dua. Haha
Saya tidak mau kalah, singkat cerita pada tahun yang sama (2013) pun saya berhasil menuai prestasi lainnya berangkat ke Jerman untuk program Summer University 2013. Sepertinya saya benar-benar mengikuti jejak Yuspa..haha.

Yuspa Wisuda
Di awal tahun 2013 saya dapat kabar bahwa Yuspa akhirnya dapat meraih gelar sarjananya. Beberapa bulan sebelum itu kami sempat berkomunikasi, saat itu Yuspa memang pernah menitip do’a agar saya mendo’akan beliau dapat wisuda di waktu yang ditargetkannya. Yuspa di awal tahun 2013, sementara saat ini saya masih dalam proses menyusul beliau. Insya Allah di awal tahun 2014 ini saya juga wisuda..amiin. Yuspa memang sosok hebat, terakhir beliau mendapat anugerah berupa prestasi sebagai “Pemuda berprestasi” yang diberikan oleh pemerintah Provinsi Riau.

Berjumpa di presentasi Aminef
Hari ini, Selasa 19 November 2013 saya berjumpa dengan Yuspa dalam presentasi mengenai kesempatan kuliah di Amerika dalam program master. Yuspa sudah mengutarakan keinginannya ingin melanjutkan kuliah di Amerika. Semoga beliau mendapatkan kesempatan baik ini. Mengenai ini, dalam profil saya yang ditampilkan lebih dahulu oleh Rising Star Tribun Pekanbaru tertulis hal senada, redaksi menuliskan “Ingin kuliah di Jerman” untuk judul berita tentang saya. Seolah menjadi kode alam, dalam pertemuan kami di presentasi Aminef Yuspa menunjukkan perihal berita tentangnya di Rising Star Tribun Pekanbaru dengan judul yang senada dengan judul untuk saya sebelumnya, “Ingin melanjutkan pendidikan di Amerika” – itu judul Yuspa. Kedua hal ini bukan suatu yang kami rencanakan dan kami minta. Adalah Tribun yang punya kerja, seolah itu adalah isyarat akan impian ini kelak akan menjadi nyata. Oleh karena hal itu, Yuspa meminta saya agar foto tulisan tersebut digabungkan. Itu lah foto dibawah ini hasil kerja saya atas imajinasi Yuspa.
Semoga Yuspa bisa melanjutkan studi di Amerika dan saya menyusul beliau dengan melanjutkan studi di Jerman. Amiin.

Mohon do’akan juga sahabat saya Romaito Azhar dapat meraih impiannya ke Australia, demi Allah saya ingin beliau dapat mewujudkan mimpinya kesana.

Apa lagi ya?
Tentunya banyak cerita yang menarik tentang kami berdua. Saya ingin untuk dapat mengurainya secara lebih matang di tulisan saya lain waktu. Setidaknya ini dulu yang saya sampaikan. Semoga menjadi motivasi bagi sahabat-sahabat lainnya. Semoga sukses selalu untuk kita semua.