Category

Re-blogged

Article, Re-blogged, Social & Politic

Prospek demokrasi elektoral

Mencermati hasil survei Indeks Demokrasi Global sangat mengejutkan pelbagai pihak. Betapa tidak, hasil survei lembaga kredibel Economist Intelligence Unit tahun 2010 menunjukkan Indonesia hanya berada di peringkat 60 dari 167 negara yang disurvei. Indonesia kalah dibandingkan Thailand (ke-57), Papua Nugini (ke-59), bahkan jauh tertinggal dibanding negara Timor Leste (ke-42). Menurut Burhanuddin Muhtadi dalam bukunya Perang Bintang 2014: Konstelasi dan Prediksi Pemilu dan Pilpres (2013), mengatakan Indeks demokrasi rendah disebabkan lemahnya variable budaya politik, partisipasi, dan isu-isu kebebasan sipil.

Impian menjadi Habibie, Jerman
Article, Education, Re-blogged

Impian menjadi Habibie, Jerman

Siapa yang tak mengenal sosok mantan presiden Indonesia B.J Habibie. Seorang pria yang lahir dari keluarga sederhana dari sebuah daerah di pelosok selatan pulau Sulawesi yang akhirnya menjadi seorang teknokrat ulung, handal dan ternama di Negara berteknologi tinggi Jerman. Tak pernah terbayangkan pula olehnya bahwa ia nantinya akan menjadi salah seorang dalam deretan pemimpin di Negara tempat ia dilahirkan, Indonesia.

Habibie hanyalah seorang sosok pemuda biasa saat pertama sekali menjejakkan kaki di Jerman dan terdaftar sebagai salah satu mahasiswa di RWTH Aachen pada tahun 1955. Namun berkat keuletan dan kegigihannya, Habibie mampu menyelesaikan tidak hanya program Diplom ingeneur-ya saja (setara Master), bahkan mampu menyabet gelar Doctor ingeneur (setara Ph.D) dengan predikat summa cum laude (Istimewa).

Tapi kali ini saya tidak ingin bercerita lebih jauh tentang Pak Habibie. Saya hanya ingin berbagi cerita mengenai pengalaman menempuh pendidikan di Jerman, tempat dimana Pak Habibie dan banyak orang Indonesia serta peöajar Aceh lain yang menuntut ilmu disana.

Indonesia negeri impian orang Jerman
Article, Re-blogged, Travelling

Indonesia, negeri impian orang Jerman

Beberapa bulan lalu, saya pernah diwawancara oleh Gagasan seputar pengalaman saya berkunjung ke Jerman dalam rangka Summer School. Hasil dari wawancara ini kemudian dipublikasikan dalam Majalah Gagasan edisi 97. Liputannya dalam dilihat di Gagasan.co dan Independentpku.com. Hari ini, ketika googling saya ketikkan “Jerman negeri impian”. Hasil pencarian menunjukkan tulisan hasil wawancara saya tersebut di beberapa media online di atas. Namun ada hal yang menarik kita di salah satu hasil pencarian saya temui tulisan dengan judul “Indonesia, negeri impian orang Jerman”. Judul ini kontras dengan judul hasil wawancara tentang saya. Ternyata orang Jerman melirik manis untuk tinggal di Indonesia, salah satu komentar di tulisan tersebut mengatakan “Rumput tetangga emang selalu lebih hijau dibandingkan rumput halaman sendiri.. Orang luar negeri pengen tinggal di Indonesia, eh kita malah pengen keluar negeri.. hehehe”.

Passport Indonesia
Article, Re-blogged

Sudahkah Anda memiliki passport?

Setiap saat mulai perkuliahan, saya selalu bertanya kepada mahasiswa berapa orang yang sudah memiliki pasport. Tidak mengherankan, ternyata hanya sekitar 5% yang mengangkat tangan. Ketika ditanya berapa yang sudah pernah naik pesawat, jawabannya melonjak tajam. Hampir 90% mahasiswa saya sudah pernah melihat awan dari atas. Ini berarti mayoritas anak-anak kita hanyalah pelancong lokal.

Article, Re-blogged

How islamic are islamic countries?

Sebuah penelitian sosial bertema ”How Islamic are Islamic Countries” menilai Selandia Baru berada di urutan pertama negara yang paling islami di antara 208 negara, diikuti Luksemburg di urutan kedua. Sementara Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim menempati urutan ke-140.

Close